100+ Puisi Romantis, Pendidikan, Pahlawan Guru, Orang tua dan Lainnya
Sabtu, Mei 18, 2019
Edit
Comon Tech - Ketika di rimu sedang dilanda mabuk asmara dengan sang kekasih. Hatimu begitu berasa begentar di benakmu, perasaan yang sangat senang, gembira membuatmu menjadi idaman selamannya. ya begitulah namanya rasanya jatuh cinta.
pada suatu kelak ketika dirimu dilanda kesepian trukirlah sebuah puisi yang bermakna kerinduan yang sangat lama padahal baru satu hari di tinggal saja kerinduan itu rasanya sangat lama, dan ingin berjumpa terus di setiap hari.
Puisi Tentang Pahlawan
Aku bukan pahlawan namun kini ku patah (Fatah)
Ada yang meletus tapi kuyakin bukan Balon hijau
Tubuh ku lemas separuh, tapi bukan lumpuh
Ku masih merasakannya namun ada yang hilang rasanya
Fikir ku bising padahal ku baru saja menepati tempat yang tak asing selama ini
Berasa di luar angkasa, fikir ku melayang tanpa arah
"Kini"
Puisi Harapan Jatuh Cinta
Ku simpan harap dari kala itu, dengan waktu yang tak singkat kutaruh harapan ku padamu
Disetiap waktu ku terfikir bayang mu, rasanya jadi keharusan padahal ku tak mengharuskan
Ku tak memanggil namun kau datang setiap malam, dalam mimpi ku lagi, lagi dan lagi
Kubilang dalam hati " kenapa masih datang lagi?, Tak cukup setiap hari bernaung di fikiran ini?, Dikala malam datang kau pun datang dalam mimpi"
Bukan ku enggan membayang semua tentang mu, aku hanya tau siapa aku
Siapa aku yang beraninya ingin kan mu Ohya , maaf aku lancang membayangkan mu tiap waktu , aku tak bisa menghentikannya "bayangmu" difikarun ku
Entah apabila kita sudah sejalan nanti, mungkin bisa lupakan
Tapi rasanya akan engga ku lepas kan
Puisi Rindu Terhadap Pacar
Selama satu jam, aku memikirkan apa yang sedang kau kerjakan
Ketika pesawatku sedang melintas di atas pulau Jawa menuju Jakarta
Penerbangan yang kutempuh satu jam, adalah perjalanan mengitari pikiranmu
Yang tidak ingin banyak hal hinggap dan hidup di dalamnya
Kamu adalah langit tempat aku menyaksikan rona-rona
Senjamu yang oranye, adalah kesepian paling cantik
Subuhmu yang kemerahan adalah ambisi yang menghidupkan
Gelapmu yang malam adalah cinta yang sunyi
Siangmu yang matahari adalah keceriaan yang abadi
Lalu selama satu jam perjalanan udara
Aku masih sibuku memikirkan pikiranmu
Memikirkan apakah aku selalu hidup di dalamnya sebagai rumah
Atau tempat singgahApakah aku hanya pakaian yang ditanggalkan
Atau kaus biru favoritmu
Selama satu jam yang panjang aku sibuk memikirkan,
bagaimana seorang perempuan sepertimu menyimpan kenangan-kenangan
aku membayangkannya seperti sebuah perpustakaan, tempat favoritku menghabiskan lengang
atau seperti lautan-lautan
tempat aku rela menyelam tenggelam
tapi selama satu jam itu pikirku, Seandainya perjalanan ke Jakarta adalah perjalanan menjemputmu
Maka akan kulakukan sesering mungkin Dan menghabiskan satu jam perjalanan
Untuk memikirkan,Apakah kau mencintaiku atau hanya mencintaiku.
Puisi Bertepuk Sebelah Tangan
Hujan Januari pun tidak tahu
Rindu-rindu yang disimpul dan dirahasiakan
Dikumpulkan Dijaga Agar kelak bisa tersampaikanlah ia
Dan mekarlah dirinya Di hadapanmu
Hujan januari pun tidak tahu Doa-doa yang terangkai malam-malam
Dan senyum yang diam-diam Agar kelak bisa semerbak
Dan tiba kepadamu dengan selamat Menyampaikan salam dan kebaikan
Serta cinta yang dipupuk terus-terusan
Hujan Januari tidak akan pernah tahu Pengorbanan yang dibungkam
Oleh seorang perempuan yang malu-malu
Yang ingin mendekat tapi tak ingin merusak
Yang ingin mengikat tapi tidak menjerat
Hujan januari hanya tahu Bahwa kini menangislah seorang perempuan
Kesedihannya mengalir sebagai sungai
Rintihnya mengalun sebagai lagu sedih Cinta dan harapan kini bukan lagi nyata
Lara dan luka perih menganga
Puisi Islami
Lihatlah dunia kelabu ini Pandanglah lukisan kisah hidup ini
Dengarlah jeritan hati kami
Yang merintih menahan diri Sentuhlah kesusahan yang lama teralami
Membelenggu kepiluan tanpa terkasihani
Kami... Rakyat kecil masih menanti Sadarnya dirimu atas perbudakan teori
Omong kosong tanpa ada bukti
Berteriak sana sini Lalu esok kau tinggal pergi
Dan lusa kau tak lagi perduli
Kapan kau tak tuli Bisa dengar rintihan hati kamiKapan kau tak buta
hati Bisa lihat duka seisi negri
Yaa Allah Yaa Illahi . .
Tolong sadarkanlah segera sang penguasa kami.. Jangan biarkan terus berkorupsi
Jangan ijinkan terus berkolusi
Wahai rakyat sejati Jangan hanya diam menahan diri
Menahan raga dan sukma yang tersakiti
Wahai sang penguasa tanah air, yang sejati Jika kau benar punya hati
Berhentilah bersikap tak pasti
Semoga pikirannya belum mati Tertindih keegoisan diri sendiri
Semoga suara jiwa kami tak terabaikan lagi
Semoga sang penguasa negri wujudkan mimpi pasti Beri kebahagiaan seluruh rakyat disini
Bukanlah kepalsuan lagi.. Karna kami butuh bukti...Bukan sekedar janji.
Sujud padaMUdi penghujung waktu yang kian menghimpit
segala resah luruh bersamadalam munajat panjang
Ya Rabbi...
akankah hatiku kuat saat langkah kian letih dan garis waktu semakin dekat menghampiri
Wahai dzat yang Terkasih.. tak ada yang mampu kulakukan saat jasad kian rapuh
dan waktu pun terhenti.
Bakti Terhadap Orang Tua
Tiada sebaik-baiknya perlakuan kepada orang tua selain berbakti
Bukan mengasihi dengan banyaknya materi
Tapi mereka perlu sangat dicintai Bukan ingin menuntut kasih sayang yang telah diberi
Tapi hanya ingin sedikit saja untuk dihormati
Bukan mengharap belas kasihan dari sang buah hati Tapi hanya ingin terus tersentuh perhatian sampai nanti
Selalu aku yakinkan jiwa ini dengan kata-kata lembut menyentuh hati
Orang tuamu sungguh sangat bahagia
Apa bila kehadirannya di sopan dan santuni Kini mulaiku tata dengan sebaik-baiknya cara untuk berbakti Agar perasaan tetap terjaga dari sakitnya tak dihargai
Ayah dan ibu izinkan aku yang ingin berbakti denganmu Ingin ku cium tangan itu
Penuh dengan kelembutan jari menusuk hati
Akan aku jaga penuh dengan cinta Yang membara bagaikan api menyala di negeri
Karena sungguh aku ingin membuktikan bakti
Maafkan jika sampai hari ini masih dilalui kesalahan terhadapmu Memperlakukan ayah dan ibu belum sepenuhnya dengan cinta
Menghormati akan hadirmu belum sejajar Dengan indahnya pancaran rembulan purnama di malam gelap nan gulita Membalas perlakuan kasih dan sayangmu Belum dengan ketulusan yang sesungguhnya
Ayah dan ibuku …
Berbakti denganmu adalah cara terbaik untuk mengharap ridho mu
Dan berbakti denganmu adalah cara jalan menyusuri manisnya surga
Maka aku akan terus memohon doa darimu
Agar dapat menjadi manusia mulia tak tersombongkanTetap menawan dengan tampil kesederhanaan
Dan tetap beriman di hati Sampai bakti menghantarkanmu ke alam surgawi
Puisi Pendidikan
Jika dunia kita yang dulu kosong tak dulu kau isi
Mungkin cuma tersedia warna hampa, gelap
tak sanggup apa-apa, tak sanggup kemana-mana Tapi kini dunia kita penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu cuma menjadi mimpi Kini menjadi keluar bukan kembali mimpi
Itu sebab kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah, Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku Untuk seluruh pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita sanggup memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita sanggup dirubah Apa yang tak barangkali kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini Gempitakanlah selamanya jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Puisi Perpisahan
Selama 3 tahun lama kita menyelami telaga ilmu di sini Mengukir
pendidikan untuk masa depan yang gemilang Segala diraih hingga indah diperaduan prestasi
Tertanam di dalam hati sanubari dan terkenang dimemori
Sekolah engkaulah tempat berteduh kami dari heningnya kebodohan
Tempat menempa diri dengan senjata ujung tinta pena yang menjadi saksiDinding-dinding ruang belajar menghiasi kata-kata motivasi setiap hari
Menjadi cerita tersendiri tersimpan dalam peti berisi
prestasi Teman simpan baik-baik kenangan ini dalam sejarah hidupmu
Teruskan perjuangan untuk bangsa, negara, dan agama demi Indonesia tercinta Jangan sampai terhenti melihat dalamnya jurang perjuangan
Terus lewati hingga mampu menyebrangi tanpa kata lelah
Perpisahan hanya kata peninggalan sejenak dari tempat
peraduan ilmu Tidak ada alasan jiwa untuk saling melupakan kenangan
Kebersamaan akan terus terajut dalam naungan persaudaraan
Erat tidak akan terlepas sampai meraih bersama kesuksesan
Teman jadikan perpisahan ini bukan untuk mengakhiri sebuah pertemuan
Jangan kau jadikan alasan untuk saling mengsombongkan
Tapi jadikan sebuah perpisahan termanis ini adalah
Momen besar untuk saling bertemu dan menggenggam keberhasilan bersama
Selamat berpisah teman
Kehadiranmu aku tunggu dipuncak kesuksesan di kelak nanti
Nah mungkin itu saja Puisi dari saya yaitu bertema Puisi Cinta untuk Pacar, Sahabat, Orang tua, pendidikan, pahlawan, islami dan perpisahan semoga bisa berfikir kritis lagi dalam hal segalanya dan semoga bermanfaat bagi anda dan jangan lupa juga kunjungi Youtube kami di bawah ini dan jangan lupa like and Subcribe Terima kasih :)